Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK), Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) dan Akademi Sekretaris (AKSEMA) Pranata Indonesia diselenggarakan oleh Yayasan Manajemen Informatika Indonesia (YMII) Cipto Hadi Pranoto, tumbuh dan berkembang berawal dari lahirnya Lembaga Pendidikan Manajemen Informatika dan Komputer (Lpmik) YMII Cipto Hadi Pranoto sebagai sosok lembaga pendidikan profesi yang bernaung di bawah DIKLUSEMAS DEPDIKNAS. Didirikan pada tanggal 27 Juli tahun 1996 di jalan Cut Mutiah No. 28 A-B Bekasi Timur.
Eksistensi dua bersaudara begitu padu dan harmonis dalam olah manajemen. Drs. Yusrodi sebagai pemimpin tertinggi dan Drs. Suwandi sebagai pemimpin operasional, dalam tahun pertama mampu merekrut 368 mahasiswa dan pada tahun ke-dua meningkat menjadi 568 mahasiswa. Secara kuantitas angka ini menunjukkan bahwa Lpmik Cipto Hadi Pranoto dapat diterima oleh masyarakat Bekasi.
Seiring dengan perkembangan lembaga dan keinginan meningkatkan status LPMIK, pada 01 Juni 1998 Drs. Suwandi dipanggil menghadap sang Khaliq (meninggal dunia dalam usia 37 tahun). Sejak saat itu, duka yang mendalam dengan semangat yang tak pernah luntur, Drs.Yusrodi terus melangkah maju mewujudkan komitmen bersamanya.
Pesatnya perkembangan jumlah mahasiswa diiringi dengan meningkatkan minat dan keingingan masyarakat terhadap jalur pendidikan tinggi, mendorong Ketua Yayasan Manajemen Informatika Indonesia (YMII) sebagai penyelenggara meningkatkan status Lpmik menjadi Stmik. Peristiwa ini terjadi pada tahun ke-tiga tepatnya pada bulan April 1999.
Program dan jurusan yang pertama di buka adalah program D-I dan D-III jurusan Manajamen Informatika dan Komputer Akuntansi, program Sarjana Strata 1 jurusan Teknik Informatika serta Sistem Informasi.
Program-program lama yang menjadi embrio lahirnya program-program di atas di buka dalam kemasan program LPPM yang berafiliasi di bawah pendidikan tinggi tersebut. Program-program tersebut meliputi program Sekretari, Bahasa Inggris, Bahasa Jepang dan Ekspor Impor.
Pada 11 Maret 2004 lahirlah Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) dengan diterima ijin penyelenggaraan dari Dirjen DIKTI bernomor 37/D/O/2004.
Proses perijinan ini melalui perjalanan cukup panjang yakni terhitung sejak tahun 2001. Hal itu karena di tengah perjalanan proses perijinan terjadilah penggantian kepemimpinan nasional (perubahan kabinet) yang mengakibatkan proses pengajuan diulang beberapa kali.
Selanjutnya pada bulan Juli 2004 ijin penyelenggaraan AKSEMA diperoleh. Ijin penyelenggaraan ini diperoleh dengan cara akuisisi dari Yayasan Mitra Cipta Mandiri dengan nama institusi yaitu Akademi Sekretari dan Manajemen Insulindo (ASMI) Bandung
0 komentar:
Post a Comment